Media online memberi kemudahan dalam percepatan informasi. Memungkinkan kabar-kabar terkini tersaji secara real-time. Bahkan ketersediaan berbagai aplikasi editing yang memudahkan siapa saja menampilkan foto-foto sebagai pelengkap konten.
Sayangnya, kemudahan itu justru menjadi pintu gerbang bagi oknum untuk melancarkan asli tipu-tipu. Karena tampak seperti asli dan banyak yang tidak faham cara cek foto, tak sedikit orang yang termakan berita palsu akibat penyebaran foto-foto hoax di media online. Bahkan dalam waktu kurang dari satu menit, foto-foto yang tidak jelas kebenarannya tersebut dapat meluas hingga ke seluruh dunia.
Daftar Isi
Foto-foto Hoax di Media Online, Begini Cara Ceknya
Foto-foto hoax di media online dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi yang mempercayainya, baik materil maupun imateril. Kerugian materil contohnya tergiur program investasi yang menampilkan foto-foto kesuksesan para investor. Padahal ternyata foto tersebut hasil rekayasa dari aplikasi editing. Sedangkan kerugian imateril contohnya timbul kegaduhan atau permusuhan di kalangan masyarakat.
Maka dari itu, pemanfaatan media online hendaknya bareng dengan sikap bijak agar tidak mudah menelan informasi palsu. Untuk mendapatkan kejelasan benar atau tidaknya sebuah berita, kita memang perlu menelaahnya terlebih dahulu. Bahkan lewat Google, kita bisa mendeteksi keaslian sebuah foto secara instant.
Buat yang ingin coba, silakan pilih salah satu dari beberapa cara cek foto berikut ini yang menurut Anda paling mudah:
Reverse Image
Google Reverse Image memiliki kemampuan mengenali mana foto asli dengan foto editan. Sekecil apapun perubahan pada foto yang telah mengalami penyuntingan dapat terdeteksi dari sini. Tak tanggung-tanggung Google Reverse Image juga akan menggiring kita pada source yang berkaitan dengan foto tersebut berasal.
- Tak perlu skill dewa untuk bisa menggunakan foto detector satu ini. Langkah-langkah penggunaannya sangat praktis dan dapat mengerjakannya oleh siapa saja.
- Save foto yang Anda curigai palsu ke dalam galeri atau memori laptop sebagai langkah awal. Setelah itu visit ke halaman Google melalui browser perangkat.
- Lanjutkan dengan mengakses situs https://images.google.com. Klik ikon kamera yang tertampil pada kolom pencarian.
- Berikutnya, klik menu “Upload an Image”, lalu masukkan foto yang sudah Anda save tadi.
- Dalam beberapa menit singkat, Google Reverse Image akan hasil dari pencarian foto serupa atau identik dari beberapa source yang berbeda. Anda bisa mengenali foto mana yang asli berdasarkan tautan mana yang duluan menayangkannya.
Google Lens
Fitur Google satu ini lebih canggih lagi dari Reverse Image. Dengan mengedepankan teknologi pemindai QR code atau barcode, fitur ini bisa membedakan antara foto asli dengan foto-foto hoax di media online dengan tingkat akurasi tinggi. Pemakaiannya gampang saja:
Karena aplikasi Google Lens bukaan aplikasi bawaan, maka untuk menggunakannya kita perlu mendownload aplikasi tersebut terlebih dahulu. Jika sudah, arahkan kamera dari aplikasi Google Lens ke foto yang ingin Anda deteksi keasliannya. Pemindai akan menerima dan mengolah data yang tersimpan untuk kemudian menampilkan informasi sesuai kebutuhan pengguna.
Dalam beberapa menit singkat, aplikasi ini akan menyajikan sejumlah referensi tautan yang menggunakan foto tersebut di dalamnya. Silakan klik tautan-tautan yang tertampil di layar agar Anda tahu darimana sumber foto tersebut pertama kali dan sudah berapa kali mengalami duplikasi.
Aplikasi RevEye
Ada lagi yang namanya aplikasi RevEye. Ini masih bagian dari kinerja Google. Mekanismenya mirip dengan reverse image dan Google Lens. Hanya saja aplikasi RevEye ini tidak perlu melekat pada perangkat smartphone atau laptop. Jadi tak perlu khawatir memakan ruang penyimpanan di perangkat Anda.
- Langkah pertama, ketik RevEye pada kolom pencarian Chrome Web Store. Klik “Add to Extension” ketika opsi tersebut muncul.
- Setelah RevEye terinstall, lanjutkan dengan mengklik kanan pada gambar yang muncul di halaman situs tersebut.
- Temukan dan klik menu “Reverse Image Search” di mesin pencarian Google. Seperti biasa, kita tinggal tunggu beberapa saat saja sementara mesin ini bekerja dan menampilkan informasi yang kita butuhkan terkait keaslian sebuah foto.
Photo Sherlock
Photo Sherlock termasuk salah satu aplikasi eksternal yang dewasa ini banyak mengandalkan orang untuk menguak keaslian foto. Sebab, ada tiga search machine yang mengakomodasi fungsi Photo Sherlock, yakni Google, Bing, dan Yandex.
Jadinya pengguna bisa mendapatkan sumber perbandingan yang lebih banyak dan detail perihal riwayat foto tersebut. Dengan tingkat akurasi hampir 100% maka foto-foto hoax di media sosial dapat dengan cepat terbantahkan sebelum meluas lebih parah lagi.
Aplikasi Photo Sherlock dapat bekerja pada ponsel android maupun iPhone. Penggunaannya tak kalah praktis dari aplikasi-aplikasi photo detector yang terhubung dengan Google lainnya. Tinggal ikuti petunjuk penggunaan berikut ini:
- Install aplikasi Photo Sherlock di ponsel Anda.
- Selanjutnya, pilih foto yang ingin mengecek status keasliannya. Anda dapat mengambil foto tersebut dari galeri ponsel, Google drive, maupun file tertentu.
- Secara default mesin pencarian Google bekerja mendeteksi orisinalitas foto dan melacak sumber-sumber yang berkaitan dengan foto tersebut. Proses ini tidak memakan waktu lama. Dalam sebentar Anda akan berhadapan pada informasi seputar kapan dan ketika foto tersebut pertama kali muncul serta dalam konteks apa saja kemunculannya.
- Bila Anda merasa masih kurang yakin dengan kinerja mesin Google melalui aplikasi ini, Anda masih bisa menelusurinya dengan mesin pencarian Bing dan Yandex. Caranya cukup dengan mengklik kotak kecil dengan simbol panah di dalamnya. Lalu silakan pilih Yandek atau Bing. Anda bisa membandingkan bagaimana hasil penelusuran dari kinerja ketiga mesin ini. Bisa saja, ketiganya menghasilkan info yang sama, mendekati, atau bahkan menyempurnakan satu sama lain.
Cara Cermat Mendeteksi Foto-foto Hoax di Media Online
Selain mengandalkan Google, melakukan pendeteksian foto asli atau bukan dapat pula kita lakukan secara manual setelahnya. Dalam hal ini kecermatan kita dalam menelisik sebuah foto sangat memerlukannya. Begini cara-caranya:
- Kumpulkan informasi yang kita peroleh dari mesin pencarian Google tentang foto yang ingin kita telisik. Runutkan mana sumber yang lebih dulu terbit. Ini memang bukan satu-satunya untuk menetapkan keaslian foto. Sebab bisa saja sebuah foto berpindah tangan/media secara offline sebelum yang asli dipublikasikan. Namun, paling tidak dari sumber pertama kita bisa tetapkan bahwa foto tersebut belum terlalu banyak campur tangan pihak lain.
- Kesesuaian dengan deskripsi yang ditampilkan. Dari satu buah foto saja bisa dimanfaatkan untuk menggiring berbagai opini, termasuk opini yang menyesatkan. Acuan kita ada pada postingan pertama kali foto tersebut muncul di media online.
- Kesesuaian antara setting tempat dengan isi berita. Contoh, beredar foto penyiksaan sadis terhadap seorang anak di Kota Medan. Namun dari simbol-simbol yang menjadi latar belakang foto tersebut mengarah pada kota Palembang.
- Amati garis luar objek di foto. Bila tampak nge-blur sudah pasti ada oknum yang memanipulasi foto tersebut terlebih dahulu.
- Perhatikan konsistensi pantulan cahaya dari bola mata orang-orang di dalam foto. Pantulan cahaya pada foto asli akan terlihat lebih tajam daripada foto-foto duplikasi.
Asal kita tahu cara memanfaatkan teknologi dan cermat menganalisa berita-berita yang ada, maka tipis kemungkinan kita teperdaya dengan foto-foto hoax di media online.