Teknologi digital berkembang pesat dari tahun ke tahun. Memberi banyak kemudahan dalam kehidupan manusia menjadi suatu hal yang terbantahkan. Untuk mencari tahu suatu informasi yang sifatnya sangat penting sekalipun kita tinggal googling.
Cukup dengan memasukkan kata kunci, Google secara gamblang menampilkan sederet informasi yang relat dengan kebutuhan kita. Bahkan kita juga harus peduli dengan data yang kita simpan di Google. Untuk itu, menghapus data pribadi dari Google menjadi sangat penting untuk melakukannya.
Namun di balik kemudahan tersebut, pemanfaatan teknologi di tangan orang yang tidak tepat justru bisa jadi gerbang bermulanya tindak kriminal. Contoh, pencurian dan penyalahgunaan data pribadi oleh oknum tak bertanggung jawab. Pelaku dapat dengan mudah mengumpulkan informasi seputar data pribadi orang lain melalui digital footprint yang tertinggal di Google search.
Biasanya sasaran utama pelaku adalah orang-orang dengan digital presence yang kuat atau dengan kata lain aktif menggunakan internet. Sebab, identitas pribadi mereka lebih mudah ditelusuri seperti nama lengkap, tanggal lahir, domisili, nomor telepon, email, hingga ciri-ciri yang melekat di fisik akan mudah teridentifikasi melalui foto-foto yang tersebar di Google.
Daftar Isi
3 Cara Menghapus Data Pribadi dari Google untuk Melindungi Privasi
Menggunakan Fitur Result About You
Menyadari hal tersebut sangat berisiko bagi pengguna internet, pihak Google menggulirkan sebuah fitur bernama “Result About You”. Kehadirannya memang terbilang telat setelah sekian banyak kasus pencurian dan penyalahgunaan data di internet. Namun, setidaknya ini bisa menekan terjadinya tindakan serupa di masa mendatang.
Adapun fungsi fitur Result About You ialah untuk menghapus data pribadi yang nongol di Google Search. Selaku pihak pengembang, Google mengklaim fitur ini akan melindungi privasi pengguna sehingga menimbulkan rasa aman dan nyaman.
Cara Menggunakan Fitur Result About You
Fitur Result About You dapat kita akses melalui aplikasi Google pada perangkat android. Cara menggunakannya sama sekali tak menuntut kita berpikir berat. Cukup arahkan kursor ke pojok kanan atas profil pengguna, maka akan muncul menu “Result About You” di sana.
Setelah kita klik, menu tersebut akan mengarahkan ke halaman baru yang berisi penjelasan tentang pengajuan permintaan penghapusan data seperti nomor telepon, email, alamat rumah, dan data diri lainnya yang tidak ingin diketahui orang lain. Penting mengingatnya bahwa sekecil-kecilnya data adalah modal bagi para hacker untuk melakukan kejahatan-kejahatan berikutnya.
Fitur Result About You akan bekerja berdasarkan request yang kita ajukan. Jika fitur menghapus data pribadi dari Google ini mendeteksi adanya kemunculan data yang tidak dikehendaki, maka akan tertera tautan yang berkenaan dengan data tersebut.
Klik icon titik tiga lalu pilih opsi “Remove Result”. Dalam pengajuan permintaan hapus data kita juga harus punya alasan yang kuat. Sehingga sistem dapat mengartikannya bahwa kita benar-benar tidak menginginkan data tersebut muncul di mesin pencarian.
Ada beberapa pilihan alasan yang Result About You sediakan dan dapat kita pilih salah satunya:
- Ini menampilkan nomor kontak saya dengan indikasi menyakiti saya.
- Ini menampilkan nomor kontak pribadi saya
- Ini menampilkan segala sesuatu yang berkenaan dengan info pribadi saya.
- Informasi ini bersifat ilegal.
- Informasi itu sudah tidak berlaku/ketinggalan zaman.
Proses penghapusan data memang tidak bisa selesai saat itu juga. Tapi jangan khawatir, kita bisa memonitori perkembangannya. Apakah statusnya masih in progress atau sudah approved.
Menggunakan Mode Incognito
Alternatif lainnya untuk mengantisipasi pencurian dan penyalahgunaan data dari rekam jejak yang tertinggal ialah menggunakan mode incognito atau private pada browser. Aplikasi ini memang tidak menghilangkan jejak kita sepenuhnya, tapi setidaknya aktivitas kita di dunia maya tidak terekspos besar-besaran.
Menghapus Data Pribadi dari Google dengan Hapus Cookie
Cara ketiga ini sebenarnya yang paling mudah dilakukan oleh pengguna internet bila tidak mau rekam jejaknya terlacak oran lain. Sayangnya meski mudah, banyak yang abai melakukannya selepas berselancar.
Dengan menghapus cookie, maka tidak ada lagi yang bisa melihat atau melacak ke situs mana saja kita pernah visit. Bagusnya lagi, cara ini bisa kita terapkan pada semua browser mulai dari Chrome sampai Firefox. Kita bisa memilih opsi hapus satu per satu maupun hapus sekaligus.
Kalau penjelajahan kita tidak terlalu banyak, maka menggunakan jalur hapus satu per satu masih terhitung efisien. Tapi kalau cukup banyak, kita bisa manfaatkan advanced system optimizer agar cookie dapat terhapus semuanya sekaligus.
Dampak Buruk Pembobolan Data Pribadi
Hacker menyerang siapa saja yang lengah menjaga privacy di dunia maya. Maka, jangan pernah memberi celah kemudahan untuk mereka bekerja agar data kita tidak bobol. Dewasa ini kasus-kasus pembobolan data pribadi sangat marak terjadi. Data tersebut bukan sebatas dipergunakan pelaku untuk mencari keuntungan, tapi bisa juga untuk mempermalukan korban hingga menebarkan rasa takut.
Adapun bahaya yang timbul dari kebocoran ketika tidak menghapus data pribadi dari Google dapat berupa hal-hal berikut ini:
Phishing
Phishing merupakan salah satu bentuk cyber-crime yang banyak dipakai para hacker ketika ingin membobol informasi atau data sensitif seseorang. Pelaku hanya perlu mengantongi nomor telepon atau email calon korban untuk melancarkan aksi.
Selanjutnya, pelaku bertindak seolah-olah kenal dengan korban dan mengirimkan tautan (link) fiktif yang terkesan penting. Bila korban berhasil teperdaya dan membuka link tersebut, maka pelaku dengan mudah bisa mendapatkan data korban lebih komplit lagi, termasuk nomor rekening tabungan atau PIN ATM.
Itu mengapa jangan anggap remeh soal data pribadi. Hacker bisa mengerjai kita walau bermodal sebaris nomor telepon saja.
Spoofing
Spoofing ini mirip dengan phising. Bedanya, kalau phising membobol data seseorang lewat cara mengirimkan tautan fiktif, sedangkan spoofing lewat virus atau malware. Dampaknya memang lebih ganas dari fisihing. Sebab, bukan hanya data korban saja yang bobol tapi juga merusak sistem perangkat.
Tujuan pelaku melakukan spoofing bisa karena ingin menyalahgunakan identitas korban, bisa juga untuk mengorek rahasia korban. Kejahatan seperti ini bisa menyerang personal maupun perusahaan. Sering diterapkan teroris untuk menguras tabungan orang lain maupun mencari tahu tentang kekuatan dan kelemahan targetnya.
Carding
Dampak pencurian dan penyalahgunaan data yang tak kalah “mengerikan” adalah carding. Saat sebagian besar masyarakat modern mulai mengandalkan kartu kredit untuk pembayaran, para hacker pun menjadikan ini sebagai sebuah peluang untuk mengeruk keuntungan.
Dalam aksinya, hacker mengumpulkan data nasabah melalui cara card skimmer maupun email phising. Dari situ pelaku bisa mendapatkan nomor kartu beserta PIN. Selanjutnya dapat diterka, pelaku pesta pora melakukan transaksi ilegal sampai saldo limit kartu.
Doxing
Doxing merupakan kejahatan digital berupa mencari tahu identitas seseorang, latar belakang, pekerjaan, riwayat hidup, serta memantau aktivitas orang tersebut melalui digital footprint, lalu dipublikasikan tanpa izin dengan maksud mempermalukan, mengintimidasi, atau mengancam korban.
Doxing hampir sejalan dengan cyberstalking. Kejahatan seperti ini lebih sering mendasarinya oleh rasa dendam maupun fanatisme yang berlebihan terhadap seseorang.
Begitulah sebagian dampak buruk yang bisa terjadi apabila kita tidak menghapus data pribadi dari Google. Segera lakukan antisipasi di awal demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.