Persaingan Bing Image Creator dengan Google dalam Gambar AI

Persaingan Bing Image Creator dengan Google dalam Gambar AI

Hawa persaingan dua raksasa teknologi Microsoft dan Google di pasar mesin pencari tampaknya kian memanas. Masing-masing kini sedang getol memamerkan alat generasi gambar berbasis AI untuk mencuri perhatian publik. Mirosoft dengan bangga menonjolkan Bing Image Creator-nya, sedangkan Google dengan Bard. Kira-kira alat generasi gambar siapa ya yang bakal terdepan?

Microsoft sebentulnya “pemain baru” di panggung mesin pencari. Bahkan tak sedikit yang meramalkan bahwa Microsoft akan kewalahan menghadapi Google yang sudah lebih dulu mendominasi pasar sebesar 80%.

Semua pengguna internet aktif pasti tahulah bagaimana kinerja platform search engine milik Google selama ini. Hampir semua informasi yang inginkan dapat kita cari lewat mesin pencarian ini.

Namun ternyata hal itu tak menyurutkan semangat Microsoft berkompetisi dengan Google. Microsoft memberi respons serius terhadap perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligent. Terbukti, kini Bing Image Creator mengalami kemajuan besar dan ancaman mengkhawatirkan untuk Google.

OpenAI meluncurkan ChatGPT akhir tahun lalu dan ternyata berhasil menggaet perhatian publik, Microsoft memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menggandeng OpenAI. Microsoft menerapkan strategi itu lantaran sadar bahwa Google bukanlah lawan yang mudah tertakhlukan.

ChatGPT sendiri merupakan satu dari beberapa produk kecerdasan buatan milik OpenAI dengan kemampuan memberi tanggapan yang cepat dan berkualitas kepada pengguna. Walau masih seumur jagung, tapi ChatGPT sudah memiliki pengguna aktif sebanyak 100 juta.

Pencapaian OpenAI melalui produk unggulannya, ChatGPT, membuat Microsoft tergiur dan ingin mencoba peruntungan yang sama. Maka dengan cepat Microsoft berinvestasi ke Open AI demi bisa melisensikan teknologi GPT ke Bing. Hasilnya sungguh tak mengecewakan. Sejak itu pangsa pasar Bing yang tadinya hanya 3% mengalami peningkatan tajam sebesar 16%.

Similiarweb selaku perusahaan analisis turut menggenapi informasi yang beredar seputar pencapaian Bing. Sejak Microsoft menyematkan teknologi AI generatif GPT-4 (mesin Chatbot ChatGPT yang dipakai Bing), terjadi lonjakan drastis sebanyak delapan kali lipat terhadap jumlah unduhan aplikasi Bing.

Di sisi lain fakta tersebut adalah mimpi buruk bagi Google yang semula mantap dengan Bard-nya. Jumlah unduhan dari mesin pencari Google justru mengalami penurunan sebesar 1%.

Menurut perusahaan atau lembaga riset kredibel lainnya, dalam kurun waktu 1 bulan angka unduhan aplikasi Bing telah mencapai 810 kali setelah 1 bulan sebelumnya hanya bertahan di angka 100.000 saja. Sementara itu di periode yang sama jumlah unduhan aplikasi Google search malah merosot 2 persen. Dari yang tadinya 2,98 juta menjadi 2,91 juta.

Microsoft tampaknya tak mau cepat-cepat berpuas diri dan menikmati euphoria sesaat. Setelah Bing sukses memenuhi ekspektasi pengguna, Microsoft turut mengintegrasikan ChatGPT ke dalam beberapa produk-produk lain miliknya seperti Microsoft Word, Power Point, Excel, Gmail, Snapchat, bahkan Whatsapp. Tentu saja dengan harapan produk-produk tersebut sama “meledaknya” dengan Bing.

4 Sebab Google Kalah dari Bing

Strategi Mircrosoft bersinergi dengan OpenAI berhasil membuat berjaya dengan value yang baru di mata pengguna, sekaligus mengubah putaran roda nasib Google. Mereka yang dulunya merajai industri platform search engine, kini malah terlampaui oleh Microsoft. Kekalahan Google search terhadap Bing Image Creator yang telah disempurnakan oleh teknologi ChatGPT memang belum seberapa telak.

Mengingat penurunan jumlah unduhan aplikasi Google search masih di bawah 5%. Tetapi bukan berarti kondisi seperti ini tidak bikin Google ketar-ketir. Gejala-gejala Google akan ditinggalkan sedikit-banyak mulai terasa. Bila Google tidak lekas melakukan gebrakan baru terhadap produk Bard miliknya, bukan tak mungkin Google hanya tinggal nama dalam jagat teknologi AI.

Persaingan sengit antara Bing dengan Google tentunya mengundang rasa penasaran masyarakat awam. Apa sih yang membuat mesin pencarian berbasis AI milik Google tertinggal jauh dari Bing punya Microsoft?

Ternyata 4 keunggulan Bing Image Creator inilah yang belum ada di Google sekaligus menjadi penyebab kekalahannya:

  1. Bing Search memberi respons yang lebih natural ketimbang Bard sehingga pengguna tidak merasa seperti sedang berbicara dengan robot. Chatbot yang Bing gunakan mampu memahami konteks pembicaraan lebih dalam. Memungkinkan sistem menghasilkan teks atau informasi yang lebih relevan. Sementara teknologi AI pada Bard masih agak kaku dan cukup sering melakukan penafsiran yang keliru terhadap bahasa manusia.
  2. Kecepatan proses Bing di atas Google Bard. Komparasi ini tentu berdasarkan uji coba sebelumnya. Bing dan Google mendapat soal sederhana yang sama. Namun ternyata Bing menyelesaikannya lebih dulu dengan jawaban hampir sempurna. Hal itu menandakan bahwa ChatGPT pada Bing lebih responsive. Sedangkan Google Bard baru menyusul beberapa detik setelahnya namun dengan jawaban yang kurang memuaskan. Kegagalan Google Bard dalam uji coba tersebut sempat membunuh tingkat kepercayaan pengguna. Alhasil saham Google pun anjlok.
  3. Microsoft lebih loyal terhadap pengguna ketimbang Google. Selain terus memperbaiki kualitas produknya, Microsoft juga tak segan-segan memberikan reward pada pengguna Bing dalam bentuk Microsoft point. Secara psikologi, cara Microsoft ini sudah tepat agar penggunanya tetap setia dan kemungkinan besar juga mampu menjaring pengguna-pengguna baru. Siapa yang nolak kalau Microsoft point tersebut nantinya dapat ditukar dengan menu Starbucks, voucher Amazon, bahkan kupon undian Xbox.
  4. Navigasi berita pada Bing lebih jelas dan tepat waktu. Untuk poin ini Google memang tidak terlalu buruk. Namun, Bing mampu memberi experience yang lebih baik lagi kepada pengguna. Itu yang mungkin telat disadari Google.

Cara Mudah Menggunakan Bing Image Creator

Bing Image Creator memudahkan siapa saja yang ingin membuat gambar atau ilutrasi dalam waktu singkat. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan ini tak ada tuntuhan harus punya skill memadai untuk menghasilkan sebuah gambar sesuai imajinasi kita. Terpenting bagaimana ketepatan kita menulis prompt agar mesin dapat menafsirkan perintah dengan akurat.

Buat yang belum pernah menggunakan teknologi AI seperti ini, sesekali tak ada salahnya untuk mencoba. Setidaknya kita jadi tahu bagaimana cara mesin pintar ini bekerja. Berikut panduan penggunaannya buat newbie:

  • Akses situs resmi Bing Image Creator terlebih dahulu di https://www.com/create.
  • Klik “Join and Create” yang tertampil di layar perangkat.
  • Selanjutnya, cantumkan alamat email pada kolom yang tersedia. Selesai di tahap ini, kita perlu menunggu sejenak sampai Bing mengirimkan kode verifikasi ke email yang kita cantumkan tadi.
  • Jika kode verifikasi sudah diterima, silakan tulis kode verifikasi tersebut sesuai perintah. Nantinya akan terbuka halaman utama tempat kita bisa menuliskan perintah atau prompt.
  • Isilah kolom prompt tersebut dengan deskripsi yang rinci, meliputi jenis objeknya apa, warna yang kita inginkan, latar sekitarnya bagaimana, dan hal-hal yang sudah kita bayangkan sebelumnya.
  • Bila sudah merasa yakin dengan deskripsi yang kita tulis, selanjutnya tinggal klik create. Silakan tunggu beberapa saat sampai Bing menampilkan beberapa hasilnya di layar.
  • Pilih salah satu gambar yang kira-kira paling mendekati ekspektasi kita. Jangan lupa manfaatkan opsi share atau download jika kita ingin menyimpannya di media penyimpanan.

Gampang sekali, bukan? Kecanggihan dan kemudahan inilah yang membuat Microsoft berhasil menyaingi Goole. Di masa mendatang, mungkin saja Google akan merebut kejayaannya kembali dari Microsoft. Kita tunggu saja.

Related Posts
Leave a Reply

Your email address will not be published.Required fields are marked *